Andai saja... (penyesalan)
Tumben.. hari ini jumatan koq nggak ngantuk seperti biasanya, bahkan sempat menitikan air mata. Mungkin karena khatibnya punya kekuatan ruhiyah yang bagus, materinya juga bagus. Ust Chozin Chumaedy namanya yg membuat saya ingin mengabadikan ceramah jumat yg indah ini di blog ini.
=====
Adalah Sya'ban bin ..(lupa), sedang menghadapi skaratul maut.. dia bergumam seperti mengigau.. di sela-sela ucapan "Allah..Allah..-nya:
"Ah.. andai saja lebih jauh ..."
"Allah ...Allah ..."
"Ahh... andai saja lebih baru ..."
"Allah ...Allah ..."
"Ahh... andai saja semuanya ..."
"Allah ...Allah ..."
Selanjutnya beilau mengucapkan Laa ilaaha illaLlah.. dan kemudian menghembuskan nafas terahirnya.
Setelah mengurus jenazahnya, Sang istri yang bebingungan menghadapi situasi ini, bertanya pada Rasul, apa artinya semua ini.
"begini ceritanya..." kata Rasul
"suatu hari ketika hendak pergi ke masjid untuk sholat jumat , suamimu melihat orang buta yang bejalan terhuyun2 , terantuk batu dan ingin pergi ke masjid untuk sholat jumat juga , lalu suamimu menuntun dengan sabar dan lamah lembut sehingga orang buta itu sampai dengan selamat di masjid. karna itulah saat sakaratul maut suamimu melihat balasan dari perbuatanya ....jadi dia berkata andaikan lebih jauh jalan menuju masjid niscaya balasan pasti lebih besar lagi !!"
"lalu apa maksud dari perkataan yang kedua ya rasul ??"
"maksud dari ucapan yang kedua , suatu pagi ketika suamimu hendak pergi sholat subuh , ketika itu cuaca sangat dingin dia memakai mantel 2 lapis, yang baru didalam dan yang lusuh dipakai di bagian luar. Saat itu dia meliaht seorang tua hitam yang hampir mati kedinginan lalu suamimu melepas mantel luarnya yg bekas yang dipakainya untuk di kenakan kepada orang tua tersebut. karena itulah ketika sakaratul maut, suamimu melihat balasan perbuatan...jadi dia berkata ...andaikan diberikan yang masih baru ... tentu balasan lebih besar lagi..."
"nah kata yang terkhir , tentu kamu masih ingat suatu ketika suamimu pulang dalam keadaan lapar dan kamu menyuguhkan sepotong roti dan daging tiba2 datanglah seorang musyafir yang mengetuk pintu dalam kondisi lapar lalu suamimu memotong roti isi daging itu menjadi dua dan di berikan pada musyafir tersebut...karna itu ketika sakaratul maut dia meliaht begitu besar balasan yang akan diterimanya..dia berkata andaikan semuanya ...kuberikan..tentunya balasan akan lebih besar dari ini...."
=====
Khutbah tadi menyiratkan beberapa pelajaran antara lain :
1. Bahwa saat sakaratul maut, Allah sedikit membukakan hijab pintu akhiratnya. Ada yg tesenyum melihat balasan amalnya banyak pula yang ketakutan melihatnya.
2. Kebanyakan orang akan merasa menyesal di hari itu. Bayangkan Sahabat Rasul beramal yang shalih saja masih menyesal. Apalagi kita yg banyak berbuat dosa..
3. Hati-hati akan sifat rakus. Dimana kita menganggap rezeki yg ada di kantong itu punya kita semua.
Ya Allah, permudahkanlah sakaratul mautku, akhirkan aku dengan kematian yang baik.
Cukupkanlah di diunia saja ini aku menyesal.. jangan di akhirat nanti. Jauhkan aku dari perbuatan2 yang akan menyebabkan penyesalan di akhirat nanti. Hindarkan aku dari sifat rakus.
Wallaua'lam bi shawwab.
Kiki Abu Fadhil
=====
Adalah Sya'ban bin ..(lupa), sedang menghadapi skaratul maut.. dia bergumam seperti mengigau.. di sela-sela ucapan "Allah..Allah..-nya:
"Ah.. andai saja lebih jauh ..."
"Allah ...Allah ..."
"Ahh... andai saja lebih baru ..."
"Allah ...Allah ..."
"Ahh... andai saja semuanya ..."
"Allah ...Allah ..."
Selanjutnya beilau mengucapkan Laa ilaaha illaLlah.. dan kemudian menghembuskan nafas terahirnya.
Setelah mengurus jenazahnya, Sang istri yang bebingungan menghadapi situasi ini, bertanya pada Rasul, apa artinya semua ini.
"begini ceritanya..." kata Rasul
"suatu hari ketika hendak pergi ke masjid untuk sholat jumat , suamimu melihat orang buta yang bejalan terhuyun2 , terantuk batu dan ingin pergi ke masjid untuk sholat jumat juga , lalu suamimu menuntun dengan sabar dan lamah lembut sehingga orang buta itu sampai dengan selamat di masjid. karna itulah saat sakaratul maut suamimu melihat balasan dari perbuatanya ....jadi dia berkata andaikan lebih jauh jalan menuju masjid niscaya balasan pasti lebih besar lagi !!"
"lalu apa maksud dari perkataan yang kedua ya rasul ??"
"maksud dari ucapan yang kedua , suatu pagi ketika suamimu hendak pergi sholat subuh , ketika itu cuaca sangat dingin dia memakai mantel 2 lapis, yang baru didalam dan yang lusuh dipakai di bagian luar. Saat itu dia meliaht seorang tua hitam yang hampir mati kedinginan lalu suamimu melepas mantel luarnya yg bekas yang dipakainya untuk di kenakan kepada orang tua tersebut. karena itulah ketika sakaratul maut, suamimu melihat balasan perbuatan...jadi dia berkata ...andaikan diberikan yang masih baru ... tentu balasan lebih besar lagi..."
"nah kata yang terkhir , tentu kamu masih ingat suatu ketika suamimu pulang dalam keadaan lapar dan kamu menyuguhkan sepotong roti dan daging tiba2 datanglah seorang musyafir yang mengetuk pintu dalam kondisi lapar lalu suamimu memotong roti isi daging itu menjadi dua dan di berikan pada musyafir tersebut...karna itu ketika sakaratul maut dia meliaht begitu besar balasan yang akan diterimanya..dia berkata andaikan semuanya ...kuberikan..tentunya balasan akan lebih besar dari ini...."
=====
Khutbah tadi menyiratkan beberapa pelajaran antara lain :
1. Bahwa saat sakaratul maut, Allah sedikit membukakan hijab pintu akhiratnya. Ada yg tesenyum melihat balasan amalnya banyak pula yang ketakutan melihatnya.
2. Kebanyakan orang akan merasa menyesal di hari itu. Bayangkan Sahabat Rasul beramal yang shalih saja masih menyesal. Apalagi kita yg banyak berbuat dosa..
3. Hati-hati akan sifat rakus. Dimana kita menganggap rezeki yg ada di kantong itu punya kita semua.
Ya Allah, permudahkanlah sakaratul mautku, akhirkan aku dengan kematian yang baik.
Cukupkanlah di diunia saja ini aku menyesal.. jangan di akhirat nanti. Jauhkan aku dari perbuatan2 yang akan menyebabkan penyesalan di akhirat nanti. Hindarkan aku dari sifat rakus.
Wallaua'lam bi shawwab.
Kiki Abu Fadhil