Gaji owner & pengelolaan laba

Saya baru saja baca bukunya Safir Senduk judul Percuma Jadi pengusaha kalo tidak bisa kaya, buku ini tipis, sederhana ditulis dgn bahasa yang akrab dan isinya mudah diaplikasikan.

Ceritaya, sebelumnya saya mengalami kesulitan dalam pengelolaan laba dan penarikan uang sebagai owner di bisnis saya. Maklum sebagai pebisnis "jadi-jadian", saya selalu tergoda untuk menarik uang laba seenaknya. Pada akhirnya, membuat saya berfikir koq, asset usaha saya (saldo cash) tidak bertambah-tambah.. dan jika pola penarikan uang ini tidak dikendalikan, bisa-bisa saya membangkrutkan usaha saya sendiri atau minimal menyuburkan perilaku konsumtif rumah tangga saya.

Akhirnya ketemulah buku ini.

Di dalamnya diceritakan beberpa point yang bermanfaat antara lain:
  1. Hak dari owner adalah "penarikan sisa laba", itupun sebaiknya setelah dikurangi dengan sebagian laba ditahan untuk pengembangan usaha kita
  2. Jika mau mengambil gaji, ambillah secukupnya untuk membayar kerja kita. Jika sulit menentukan gaji kita sendiri, tanyakan pada diri sendiri berapa Anda mau bayar orang lain untuk pekerjaan yang kita lakukan ini.
  3. Jangan sekali-kali menarik uang perusahaan untuk keperluan pribadi diluar 2 hak kita diatas. Safir menyatakan bahwa itu sama dengan "mencuri" dari perusahaan sendiri.
  4. Sabar dan disiplin memegang peranan penting dalam pengelolaan laba usaha kita. Jka kita mau usaha kita ini langgeng dan berkembang

Akhirnya, Saya mau share pengelolaan di bisnis saya ini :
  1. Saya ambil gaji bulanan, sebesar gaji tertinggi karyawan saya lengkap dengan besaran insentif yg sama bila omset melampaui jumlah tertentu. Istri saya juga menerima gaji bulanan yg sama, karena dia juga ikut ambil bagian dalam operasional usaha.
  2. Laba bulanan diakumulasikan per 3 bulan, lantas dibagi menjadi 3 pos: 50% sebagai laba ditahan, sekian persen untuk hak owner (saya dan istri) dan sekian persen untuk dibagikan ke karyawan. Memang besar hak karyawan... karena memang sebenarnya (sehari-harinya) merekalah yang paling sibuk mencarikan uang buat kita. Owner dan manajer ini hanya orang dibelakang layar yg ikut nimbrung, saran dikit dan nego sana-sini dikit.
  3. Investasi, penambahan-penambahan asset dan modal untuk pengembangan ke usaha lain diambil dari pos Laba ditahan. Dan 100% asset ini menjadi milik pemegang saham (ya... saya juga)
Hasilnya... ? belum tau prend, soalnya baru bbrp bulan ini saya tekadkan untuk dilakukan. Perhitungan diatas kertas sih dgn pola seperti ini saya bisa memotivasi dan memberikan sense of ownership kepada para karyawan saya. Sekaligus menata pengelolaan keuangan / laba di usaha kecil saya supaya bisa membesar. Mohon doanya semoga usaha ini bisa memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin orang.

Salam hangat,

Comments

Anonymous said…
Amien" smoga berhasil my prend. Mantap bgt ilmu n artikelnya. Ketemu lg di dunia maya. Hehe. Didi Virdiansyah Jogja
Anonymous said…
Amien" smoga berhasil my prend. Mantap bgt ilmu n artikelnya. Ketemu lg di dunia maya. Hehe. Didi Virdiansyah Jogja

Popular posts from this blog

Washington 2017 - 1st story

Wisata Museum Linggarjati Kuningan

Mengenal Anatomi Sepatu